Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Surat Terbuka Untuk Domba | Sudut Jalan Raya


Rotasi kehidupan membuat seekor kutu terdampar diantara 2 sudut gang bertentangan
Mencoba untuk netral memilih dari sudut pandang kemajuan
2 era akan terbentuk dari bedanya pola satu tujuan
Mungkin aku harus menunggu hingga saat resahku mulai terluapkan

Saat aku tulis cerita hangat tentang 2 pejuang yang memperebutkan
Hati setiap Domba di bumi pertiwi, segala cara tlah mereka kerahkan
Mulai dari merayap di trotoar untuk membagun jalan
Hingga menikam sejarah untuk menagih kata terimakasih

Semua terjadi begitu lambat, ekonomi saling baku hantam
Untuk menunjukan siapa taring siapa mangsa
Semakin buas permainan semakin dinikmati oleh para domba
Serigala saling bersaing merebutkan hati mangsanya

Lucu yah, Domba saling tertawa dan saling menghina
Tanpa sadar para serigala merebutkan kursi dan meja
Untuk menjadikan domba hidangan makan malam
Sadar setelah berlalu untungnya aku hanya menjadi seekor kutu yang netral
Menghisap darah dari Serigala dan Domba

Sang Pengembala berbaju rapi belaga menjadi penjaga domba
Tapi kenapa ? dia menyiapkan makan malam untuk para serigala ?
Sedihkurasa ketika aku hanya menghisap darah
Tapi para serigala duduk santai menikmati para Domba
yang sudah di sajikan sang pengebala

mengorbankan dombanya untuk serigala ?

Hukum apa yang kamu gunakan pengembala ?


Hukum rimba tidak berlaku diantara domba yang saling menghina di bumi pertiwi yang suci ini
Mereka bergerombolan dan saling menghina
sebagai tanda siap dimangsa oleh serigala
Ayolah pengembala Lindungi para domba


Jika engkau membela domba niscaya,
Serigala bertekuk lutut mengikutimu
Niscaya Domba akan terdiam melihatmu membela
Aku yakin jangankan bulu bahkan tubuhnya kau setubuhipun dia rela
Domba oh domba, sadarkan dirimu diperalat

Oleh aktor kotor 2 serigala dan satu pengembala

Sadarkah dirimu hanya sebuah Makanan siap santap?
Esok akupun ikut tertawa Ha Ha Ha karna aku kutu yang menghisap darah
bukan seriga yang saling mengadu domba
atau 2 sudut pandang yang saling mencaci tanpa solusi


- Budi Sans - Pecinta Kopi dan bukan penikmat senja -


Komentar dibawah Terserah kamu yang penting jangan Melanggar UU IT dan Pasal Terkait lainya

8 comments for "Surat Terbuka Untuk Domba | Sudut Jalan Raya"

  1. Enteng banget pembahasan loe bisa bilang serigala domba dan pengembala...

    Kenak 3 sekaligus point penting yang aku terima jangan mau diadu domba oleh pemerintahan ��

    ReplyDelete
  2. Awalnya aku pikir cerita tentang anak2 eh taunya politik bangsat pinter banget loe buat tulisan...

    ReplyDelete
  3. Maaf teman2 ini hanya cerita serigala domba dan pengembala jangan di hubungkan dengan pemerintahan, tapi kalau misalnya berhubungan aku minta maaf karna realita seakan dongen yang jadi nyata 😆

    Maaf buat para pembaca

    ReplyDelete
  4. Widih tulisan kyk gini jarang disorot yakan...
    Tapi tanpa sadar aku mulai mengerti setiap polemik negara...
    Hanya menghubungkan domba serigala dan sang pengembala

    Dunia ini terasa kecil

    Misi mas, kok bisa gila bener tulisanmu

    ReplyDelete
  5. Mas, bahas soal SEO aja donk, Enggak ngerti ane sama pemerintahan...

    ReplyDelete
  6. Gila bener, aku pikir postingan ini tentang seriga berbulu domba untuk cerita anak anak, ketipu aku sama gambar postinganya

    Oh iya kritis lagi donk

    ReplyDelete
  7. Encer banget otak gue setelah baca tulisan ini...
    Kang kedepanya lebih kritis lagi yah, aku suka sama tulisan yang begini...

    ReplyDelete

Silahkan berikan komentar kamu dibawah :